Penerapan TPACK Dalam Pembelajaran

11.369K

Dilihat

Pembelajaran mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Generasi Z, sebagai pewaris generasi sebelumnya, memiliki tren pemikiran, sikap, dan gaya hidup yang tampak jelas berbeda. Ciri-ciri negatif pada generasi ini meliputi kurangnya motivasi belajar, keinginan untuk belajar yang rendah, kekurangan semangat dan ketekunan, serta ketidakmampuan untuk berpikir kritis dan kreatif serta tingkat persaingan yang tinggi dalam kehidupan masa kini. Selama pembelajaran mengalami perkembangan, terutama dengan munculnya pembelajaran blended learning, peserta didik harus dapat mengatur dan mengelola pembelajaran mereka sendiri. Hal ini dikenal dengan istilah Self Regulated Learning.

Jika siswa dapat mengatur pembelajaran mereka sendiri, menggunakan waktu dengan disiplin, memiliki motivasi dan semangat untuk belajar, belajar secara mandiri, dan bisa mengatasi rintangan yang ada, maka siswa tersebut dianggap telah melakukan proses pembelajaran yang baik dan terarah. Tetapi jika peserta didik menghadapi banyak hambatan yang membuat mereka merasa sulit untuk melakukannya, hal ini dapat dikatakan sebagai kegagalan dalam mengatur diri dan akan mengakibatkan penurunan tingkat kreativitas. Di abad ke-21, penting untuk memprioritaskan pengembangan keterampilan belajar daripada hanya memusatkan perhatian pada materi pembelajaran.

Dalam era pendidikan saat ini, peserta didik diharapkan memiliki kemampuan kreativitas yang tinggi tanpa batasan ruang dan waktu. Oleh karena itu, permintaan akan informasi teknologi menjadi meningkat dengan cepat. Pada awalnya, teknologi hanya dianggap sebagai alat bantu. Namun, seiring dengan perkembangannya, teknologi menjadi memiliki peran yang lebih luas daripada itu. Akibatnya, metode belajar peserta didik juga mengalami perubahan (Yusuf dkk, 2019). Dalam hal lain, teknologi yang ada saat ini memegang peranan yang krusial dalam setiap bidang pendidikan, termasuk dalam proses belajar mengajar. Dalam menghadapi tantangan pembelajaran abad 21 dan perubahan kurikulum Merdeka Belajar, guru dituntut untuk memiliki kemampuan pedagogis yang lebih baik dalam merancang pembelajaran yang efektif dan inovatif.

Dalam konteks ini, diperlukan tenaga pendidik yang mampu menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menerapkan hal tersebut dalam aktivitas belajar-mengajar. Di samping itu, para pendidik diharuskan meningkatkan kompetensi dalam penguasaan ICT agar dapat mempermudah proses pembelajaran serta meningkatkan prestasi belajar. Tugas ini semakin rumit karena melibatkan kemampuan berpikir dan keterampilan teknologi yang harus diterapkan dalam proses belajar. Dalam Langkah langkah pembelajaran, menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Teknologi menjadi penting dalam pembelajaran oleh guru agar pembelajaran dapat terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Para guru memiliki peran kunci dalam menentukan arah pembelajaran agar sesuai dengan materi yang diajarkan. Menurut Shulman dalam (Rahmadi, 2019) pendidik harus memiliki pengetahuan tentang materi dan pengetahuan tentang pedagogik atau cara mengajar serta pengetahuan tentang hubungan keduanya yang disebut pedagogical content knowledge (PCK). Dalam perkembangannya, pendidik tidak hanya perlu memiliki pengetahuan tentang materi dan metode mengajar, tetapi juga harus memiliki pengetahuan tentang teknologi dan bagaimana ketiganya saling berhubungan. Pendapat ini sejalan dengan dikemukakannya oleh Mishra dan Koehler dalam (Imam,2019) untuk dapat mengajar dengan baik, selain pengetahuan tentang materi yang akan diajarkan dan pengetahuan pedagogik atau cara mengajarkan suatu materi, seorang guru juga harus memiliki pengetahuan tentang penggunaan teknologi dan pengetahuan hasil perpaduan dari ketiga pengetahuan tersebut yaitu technological content knowledge (TCK), technological pedagogical knowledge (TPK), technological pedagogical content knowledge (TPACK).

TPACK adalah Technological Pedagogical and Content Knowledge. Menurut Mishra, P. (2016) TPACK ialah dasar pengajaran yang baik terkait teknologi dalam sebuah pembelajaran mengenai suatu konten atau materi secara pedagogikal. Pembahasan tentang TPACK sering dihubungkan dengan kemampuan atau cara mengajar guru dalam pembelajaran di kelas. Terdapat 3 (tiga) aspek pengetahuan utama dalam TPACK adalah pengetahuan teknologi, pedagogi, dan konten atau materi. Ketiga aspek pengetahuan tersebut dikolaborasikan dalam suatu sistem yang ketiganya saling mempengaruhi tanpa ada aspek yang paling mendominasi (Rahmadi, 2019). Guru diharapkan untuk menguasai ketiga aspek pengetahuan ini dan mampu menerapkannya secara efektif dalam pembelajaran di kelas.

Tujuh komponen yang termasuk kedalam kerangka TPACK adalah: 1) Technology knowledge (TK), TK merupakan pengetahuan tentang berbagai teknologi dari mulai teknologi rendah (low tech) seperti pensil dan kertas ke teknologi digital seperti internet, video, interactive whiteboard, dan program software. 2) Content knowlegde (CK), CK adalah pengetahuan tentang materi keilmiah yang akan dibelajarkan atau diajarkan. Seorang guru harus mengetahui tentang konten pengetahuan yang akan mereka ajarkan. 3) Pedagogical knowledge (PK), PK berhubungan dengan metode dan proses mengajar dan termasuk pengetahuan dalam manajemen kelas, penilaian, pengembangan rencana pembelajaran (RPP), dan belajar siswa. 4) Pedagogical content knowledge (PCK), PCK berhubungan dengan pengetahuan konten yang berhubungan dengan proses mengajar (Shulman,1986). PCK berbeda dengan berbagai jenis konten, karena PCK merupakan perpaduan antara konten dan pedagogi dengan tujuan untuk mengembangkan praktek mengajar suatu konten yang lebih baik. 5) Technological content knowledge (TCK): TCK merupakan pengetahuan tentang bagaimana teknologi bisa mencipkan representasi yang baru untuk konten yang spesifik. Dengan menggunakan teknologi yang spesifik, guru bisa mengubah cara guru berlatih dan memahami konsep di dalam konten spesifik. 6) Technological pedagogical knowledge (TPK), TPK merupakan pengetahuan tentang bagaimana berbagai teknologi bisa digunakan dalam mengajar dan untuk memahami bahwa penggunaan teknologi dapat merubah cara guru mengajar. 7) Technological pedagogical content knowledge (TPACK).

TPACK berkaitan dengan pengetahuan yang diperlukan oleh guru untuk menggabungkan teknologi ke dalam pengajaran materi khusus. Guru memahami secara intuitif bagaimana tiga komponen utama pengetahuan (konten, pedagogi, teknologi) saling berinteraksi dengan mengajar konten menggunakan metode pedagogis dan teknologi yang tepat. Tugas utama seorang pendidik adalah merencanakan, melaksanakan, menganalisis, memperbaiki, dan menilai proses pembelajaran. Pembelajaran adalah tindakan untuk membantu mengirim dan mendorong inisiatif belajar pada siswa. Membuat sebuah rencana pembelajaran di zaman abad 21 ini tentu saja tidak terlepas dari peran TPACK. Dengan memasukkan peran TPACK ke dalam desain pembelajaran akan memberikan semangat yang lebih besar bagi dunia pendidikan, terutama dalam proses pembelajaran.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru dalam pengelolaan kelas berbasis ICT/ TAPCK diantaranya adalah :

  1. Penggunaan ICT sebaiknya dibagi dalam kategori, yaitu one laptop/smartphone for all students, one student one laptop/smartphone, dan one laptop/smartphone for four students.
  2. Penggunaan ICT bersifat “one laptop/smartphone for all students” digunakan pada saat guru memberikan konsep dasar yang harus dikuasai siswa secara menyeluruh. Adapun “one student one laptop/smartphone” dan “one laptop/smartphone for four students” digunakan untuk thap pengembangan konsep, yang memerlukan aktifitas eksplorasi atau pemecahan masalah.
  3. Penggunaan fasilitas hendaknya tidak terlalu sering bersifat individual, yaitu “one student one laptop/smartphone”, tetapi sesekali harus diberikan fasilitas bersifat kerjasama, “one laptop/smartphone for four student”.
  4. Guru harus menetapkan standar operasional prosedur (SOP) dalam penggunaan ICT dikelas. SOP ini mengajarkan siswa akan pentingnya tanggung jawab.
  5. Guru merancang kelas yang berbasis ICT yang bersifat dinamis sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Harus dibedakan tempat duduk siswa ketika kebutuhannya “one laptop/smartphone for all students, one student one laptop/smartphone, dan one laptop/smartphone for four students.

Prinsip umum penggunaan teknologi, dalam hal ini ICT /TPACK dikemukakan oleh Smaldino (2011) adalah :

  1. Efektif dan Efisien. Manfaat teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dalam pengajaran harus diperhatikan dengan mempertimbangkan efektivitas pembelajaran, seperti peningkatan pengetahuan, kemudahan akses, serta waktu dan biaya yang terjangkau.
  2. Optimal. Dengan menggunakan ICT, paling tidak pembelajaran menjadi bernilai “lebih” daripada tanpa menggunakannya. Nilai lebih yang diberikan ICT adalah keluasan cakupan, kekinian (up to date), ke modernan dan keterbukaan.
  3. Menarik. Artinya dalam prinsip ini, pembelajaran di kelas akan lebih menarik dan memancing keingintahuan yang lebih. Pembelajaran yang tidak menarik dan memancing keingintahuan yang lebih akan berjalan membosankan dan kontra produktif untuk pembelajaran.
  4. Merangsang daya kreativitas berpikir pelajar. Dengan menggunakan ICT tentu saja diharapkan pelajar mampu menumbuhkan kreativitasnya dengan maksimal yang terdapat didalam diri mereka. Seorang anak yang mempunyai kreativitas tinggi tentunya berbeda dengan pelajar yang mempunyai kreativitas rendah.

Untuk dapat menerapkan prinsip-prinsip di atas, Guru diharapkan memiliki kemampuan untuk menguasai dan menerapkan kompetensi TPACK dalam proses pembelajaran, serta meningkatkan kompetensi yang mereka miliki. Karena perkembangan zaman yang semakin modern, penggunaan teknologi dalam pembelajaran saat ini menjadi sangat penting.

DAFTAR PUSTAKA
Dr. Tarsyad Nugraha, M.Kes (2019). Pembelajaran Pendidikan Jasmani dengan Berbasis ICT Dan Penerapan Prinsip Technological Pedagogical And Content Knowledge (TPACK). Kemdikbud. Jakarta.
Imam, R. F. (2019). Technological Pedagogical Content Knowladge (TPACK) Kerangka Pengetahuan Guru Abad 21. Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan. 16 (2).
Mishra, P., & Koehler, M. J. (2016). Technological Pedagogical Content Knowledge: A Framework for Teacher Knowledge. Teachers College Record Columbia University. Volume 108, Nomor 6
Rahmadi, I. F. (2019). Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK): Kerangka Pengetahuan Guru Abad 21. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 6(1).

Info
Penulis : Endras Aulia Rahman, S.Pd
Tanggal : 01 May 2024
Pembaharuan : 20 July 2024
Bagikan halaman ini
Tags